Sabtu, 01 Oktober 2011

Tali Temali Pengikat Perkawinan


1- CINTA
tahukah apa yg dinamai cinta, dan bagaimana anda menyuburkannya?
Ibn Hazm menulis :cinta awalnya permainan a dan akhirnya kesungguhan ia tidak dapat dillukiskan,tetapi harus dialami agar diketahui.Agama tidak menolaknya dan syariat pun tidak melarangnya,karena hati di tangan Tuhan, Dia yg membolak-balikannya.
Cinta sejati antar manusia terjalin bila ada yg sifat pd ygdicintai,yg terasa oleh yg mencintai sesuai dg sifat yg didambakannya,rasa inilah yg menjalin pertemuan antara kedua belah pihak,dalam saat yg sama dicintai dan mencintai.

2-MAWADDAH
ada sesuat di atas cinta yg seharusnya mengikat hub suami istri, mawaddah ,terambil dari kata w-d-d,,yg makna berkisar kelapangan dan kekosongan.mawaddah artinya kelapangan dada dan kekosongan jiwa dari kehendak buruk, ia adalah cinta plus, di dalam hatinya tidak lagi akan memutuskan hubungan-seperti yg biasa terjadi pd yg bercinta,itu disebabkan hatin;ya begitu lapang dan kosong dari keburukan sehingga pintu-pintunya pun telah tertutup untuk dihinggapi keburukan lahir dan bathin(yg mungkin datang dari pasangannya)

3-RAHMAH
adalah kondisi psikologis yg muncul di hati akibat menyaksikan ketidak berdayaan sehingga mendorong yg bersangkuta untuk melakukan pemberdayaan.Rahmah menghsilkan kesabaran,murah hati,tidak cemburu,tidak mencari keuntungan sendiri,tidak juga pemarah,apalagi pendendam,Ia menutupi segala sesuatu dan sabar menanggung segalanya
sementara mawaddah tidak mengenal batas dan berkesudahan.

4-AMANAH
AMANAH berasal dari akar kata yg sama dengan kata "aman", yg bermakna tenteram,juga sama dg kata "iman"
Istri adalah amanah dipelukan sang suami,dan suami pun amanah di pangkuan istri,tidak mungkin orang-tua dan keluarga masing-masing akan merestui perkawian tanpa adanya rasa percaya dan aman itu.
Ada seorang pria datang kepadan Umar r.a. dan menyampaikan rencanya untuk menceraikan istrinya lalu Khalifah Umar berkomentar "Menceraikan ?menceraikan? kalau demikian di mana engkau letakkan amanat yg engkau terima?" ini belliau ucapkan sambil membaca firman Allah Q.S. AN-NISA :19 amanah dipelihara dg mengingat Allah kebesaran,kekuasaan,kemurahan-Nya siramilah amanah ini dg shalat,kukuhkan ia dg berjamaah bersama pasangan,walaupun hanya sekali sehari.

Senin, 08 Agustus 2011

KEMANA PERGINYA DOA................



KEMANA PERGINYA DO'A? Jika berharap uang, ternyata yang datang hutang....Jika meminta kemudahan, yang hadir justru kesulitan....Jika doakan kesehatan, yang hampiri penyakit....Jangan kau tanya mengapa Allah tak kabulkan doa....Jangan kau paksa kapan Allah ijabahkan doa..
..Jangan kau heran mengapa Allah abaikan doa....Tapi tanyakan seperti apa tubuhmu bicara....Tanyakan seperti apa hatimu berkata....Apa Subuhmu menjelang dhuha?....Apa Dhuhurmu sisa waktu bisnis yg kau punya?....Apa Ashar-Maghrib mu terlalu dekat waktunya?....Apa Isya mu terlewat karena lelah yg ada....Jangan salahkan Allah....Jika kau kira bisa bebas berbuat dosa....Lalu bisa putihkan dengan Umroh tiap tahun adanya....Jangan salahkan Allah....Jika ayat suci hanya kau pilih beberapa....Surat Yusuf agar mendapatkan putera ganteng nan sholeh....Surat Maryam agar memperoleh puteri nan cantik sholehah....Surat Ar-Rahman agar berlimpah rejeki....Dan jangan salahkan Allah..
..Jika ayat-ayatNya tak pernah dibaca ataupun diamalkan dalam kehidupan nyata....Jika titah Allah hanya beban....Jika urusan Allah hanya dagang....Jangan harap kecintaanNya akan datang....Duhai Allah....Jagalah kami dari hal2 yg demikian....Satukan kami dalam ikatan cinta utk saling mengingatkan....Akan keberadaan dan kewajiban kami kepada-Mu.....

Selasa, 02 Agustus 2011

"40 Keajaiban Ramadhan"



Selama Ramadhan, Imam Syafi’i menghatamkan Al-Quran enam puluh kali, dua kali dalam semalam di dalam shalat. Inilah ‘rahasia 40 Keajaiban Ramadhan’

Selama Ramadhan, Allah memerintahkan seluruh penghuni surga berhias. Rasulullah Saw. bersabda:”…Adapun yang keempat, sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan surga-Nya, Ia berfirman: “Bersiap-siaplah, dan hiasilah dirimu untuk para hamba-Ku, sehingga mereka bisa segera beristirahat dari kelelahan (hidup di) dunia menuju negeri-Ku dan kemulyaan-Ku…” [HR. Baihaqi]. Itulah sisi menarik keajaiban bulan Ramadhan yang tak banyak orang tahu.

1. Ramadhan jalan menuju ketaqwaan

Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian puasa sebagaimana diwajibkan atas kaum sebelum kalian, agar kalian bertaqwa”. (Al Baqarah: 183).

Ayat di atas menerangkan bahwa puasa adalah sebab yang bisa mengantarkan pelakunya menuju ketaqwaan, karena puasa mampu meredam syahwat. Ini sesuai dengan salah satu penafsiran yang disebutkan Imam Al Qurthubi, yang berpatokan kepada hadits riwayat Imam Ahmad yang menyebutkan bahwa puasa adalah perisai.

2. Ramadhan bulan mujahadah

Para ulama’ salaf adalah suri tauladan bagi umat, mujahadah mereka dalam mengisi bulan Ramadhan amat perlu dicontoh. Seperti Imam Asyafi’i, dalam bulan Ramadhan beliau menghatamkan Al-Quran dua kali dalam semalam, dan ini dikerjakan di dalam shalat, sehingga dalam bulan Ramadhan beliau menghatamkan Al-Quran enam puluh kali dalam sebulan. Imam Abu Hanifah juga menghatamkan Al-Quran dua kali dalam sehari selama Ramadhan.

3. Puasa Ramadhan menumbuhkan sifat amanah

Wahbah Zuhaili dalam bukunya Al Fiqh Al Islami berpendapat bahwa puasa mengajarkan rasa amanat dan muraqabah di hadapan Allah Ta’ala, baik dengan amalan yang nampak maupun yang tersembunyi. Maka tidak ada yang mengawasi seseorang yang berpuasa agar menghindari hal-hal yang dilarang dalam berpuasa kecuali Allah Ta’ala

4. Puasa Ramadhan melatih kedisiplinan

Puasa juga melatih kedisplinan, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa seorang yang berpuasa harus makan dan minum dalam waktu yang terbatas. Bahkan dalam berbuka puasapun harus disegerakan.

5. Puasa Ramadhan menumbuhkan rasa solidaritas sesama muslim

Wahbah Zuhali juga menjelaskan bahwa puasa Ramadhan menumbuhkan rasa solidaritas di antara sesama muslim. Pada bulan ini semua umat Islam, dari timur hingga barat diwajibkan untuk menjalankan puasa. Mereka berpuasa dan berbuka dalam waktu yang sama, dikarenakan mereka memiliki Rabb yang satu.

Seorang yang merasa lapar dan dahaga akhirnya juga bisa ikut merasakan kesengsaraan saudara-saudaranya yang kekurangan atau tertimpa bencana. Sehingga tumbuh perasaan kasih sayang terhadap umat Islam yang lain.

6. Puasa Ramadhan melatih kesabaran

Bulan Ramadhan adalah bulan puasa di mana pada siang hari kita diperintahkan meninggalkan makanan yang asalnya halal, terlebih lagi yang haram. Begitu pula di saat ada seseorang mengganggu kita. Rasulullah Saw. bersabda: “Bila seseorang menghina atau mencacinya, hendaknya ia berkata ‘Sesungguhnya aku sedang puasa.” (HR. Bukhari)

7. Puasa Ramadhan menyehatkan

Rasulullah bersabda: ”Berpuasalah, maka kamu akan sehat” (HR. Ibnu Sunni), ada yang menyatakan bahwa hadits ini dhoif, akan tetapi ada pula yang menyatakan bahwa derajat hadits ini sampai dengan tingkat hasan (lihat, Fiqh Al Islami wa Adilatuh, hal 1619).

Tapi makna matan hadist bisa tetap diterima, karena puasa memang menyehatkan. Al Harits bin Kaldah, tabib Arab yang pernah mengabdi kepada Rasulullah Saw. juga pernah menyatakan:”Lambung adalah tempat tinggal penyakit dan sedikit makanan adalah obatnya”.

8. Lailatul Qadar adalah hadiah dari Allah untuk umat ini

Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatha’, dia telah mendengar dari seorang ahlul ilmi tsiqah yang telah mengatakan: “Sesungguhnya telah diperlihatkan usia-usia umat sebelumnya kepada Rasulullah Saw., atau apa yang telah Allah kehendaki dari hal itu, dan sepertinya usia umat beliau tidak mampu menyamai amalan yang telah dicapai oleh umat-umat sebelumnya, maka Allah memberi beliau Lailatul Qadar yang lebih baik daripada seribu bulan.” (HR. Malik).

9. Ramadhan bulan ampunan

Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan, Rasulullah Saw. bersabda: “Dan siapa yang berpuasa Ramadhan dengan didasari keimanan dan pengharapan ridha Allah, diampunkan untuknya dosa yang telah lalu.” (HR. Bukhari)



10. Siapa yang dilihat Allah, maka ia terbebas dari adzab-Nya

Dari Jabir bin Abdullah ra. Rasulullah Saw. bersabda: ”Pada bulan Ramadhan umatku dianugerahi lima perkara yang tidak diberikan kepada nabi-nabi sebelumku. Yang pertama, sesungguhnya jika Allah melihat mereka di awal malam dari bulan Ramadhan, dan barang siapa yang telah dilihat Allah maka Ia tidak akan mengadzabnya selamanya…” (HR. Baihaqi).

11. Bau mulut orang berpuasa lebih harum dari misk di hadapan Allah

Rasulullah Saw. bersabda:”…Yang kedua, sesungguhnya bau mulut mereka ketika sore hari lebih harum di hadapan Allah daripada bau misk…” (HR. Baihaqi).

12. Di Bulan Ramadhan para malaikat meminta ampunan untuk umat ini

Rasulullah Saw. bersabda:”…Adapun yang ketiga, sesungguhnya para malaikat meminta ampunan untuk mereka siang dan malam…” (HR. Baihaqi).

13. Di bulan Ramadhan sorga berbenah diri

Rasulullah Saw. bersabda:”…Adapun yang keempat, sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan surga-Nya, Ia berfirman: “Bersiap-siaplah, dan hiasilah dirimu untuk para hamba-Ku, sehingga mereka bisa segera beristirahat dari kelelahan (hidup di) dunia menuju negeri-Ku dan kemulyaan-Ku…” (HR. Baihaqi).

14. Di malam akhir Ramadhan Allah mengampuni umat ini

Rasulullah Saw. bersabda: ”…Adapun yang kelima, sesungguhnya jika tiba malam terakhir Ramadhan Allah memberi ampun kepada mereka semua. Lalu bertanyalah seorang lelaki dari sebuah kaum: ”Apakah itu lailatul qadar? Ia bersabda:” Bukan, apakah kau tidak mengetahui perihal orang-orang yang bekerja, jika mereka selesai melakukan pekerjaan maka imbalannya akan dipenuhi. (HR. Baihaqi)

15. Pintu sorga dibuka, pintu neraka ditutup, syaitan dibelenggu

Rasulullah Saw. Bersabda: “Jika Ramadhan tiba dibukalah pintu sorga dan ditutuplah pintu neraka serta syaitan-syaitan dibelenggu. (HR. Bukhari).

Dalam Syarah Shahih Muslim, Qadhi Iyadh menjelaskan bahwa makna hadits di atas bisa bermakna haqiqi, yaitu pintu sorga dibuka, pintu neraka ditutup serta syaitan dibelenggu secara haqiqi, sebagai tanda datangnya Ramadhan sekaligus pemulyaan terhadapnya. Tapi bisa juga bermakna majaz yang mengisyaratkan besarnya pahala dan ampunan di bulan itu, sehingga syaitan seperti terbelenggu.

16. Pahala syuhada bagi yang melakukan kewajiban dan menghidupkan Ramadhan

Datanglah seorang laki-laki kepada Nabi Saw. Dan mengatakan: ”Wahai Rasulullah, tahukah anda jika saya telah bersaksi bahwa tidak ada ilah selain Allah dan sesungguhnya anda adalah utusan Allah, aku juga telah melakukan shalat lima waktu, juga telah menunaikan zakat, serta aku telah berpuasa Ramadhan dan menghidupkannya, maka termasuk golongan siapakah saya? Rasulullah Saw. Bersabda: “Termasuk dari orang-orang yang sidiq dan syuhada’”. (HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya)

17. Pahala amalan bulan Ramadhan berlipat ganda

Dari Salman ra., bahwasannya Rasulullah Saw. berkhutbah di hari terakhir bulan Sya’ban: ”Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan agung yang penuh berkah. Bulan yang terdapat di dalamnya sebuah malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang Allah jadikan puasa di dalamnya sebagai kewajiban, dan qiyamul lail sebagai hal yang disunnahkan, barang siapa mendekatkan diri di dalamnya dengan perbuat kebajikan, maka ia seperti mengerjakan kewajiban selainnya, dan barang siapa mengerjakan kewajiban di dalamnya, maka ia seperti mengerjakan tujuh puluh kewajiban selainnya…” (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya)



18. Seluruh hari dalam Ramadhan memiliki keutamaan

Rasulullah Saw. bersabda: “…Dia adalah bulan yang permulaannya adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, serta paripurnanya adalah pembebasan dari neraka…” (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya)

19. Keutamaan memberi minum orang yang berpuasa

Allah akan memberi minum kelak di akhirat Rasulullah Saw. bersabda: “Dan barang siapa memberi minuman orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya dari telaga minuman yang tidak menghauskan hingga ia masuk ke dalam sorga”. (HR. Ibnu Huzaimah dalam Shahihnya).

20. Sebaik-baik sedekah adalah sedekah di bulan Ramadhan

Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik sedekah yaitu sedekah di bulan Ramadhan.” (HR.Tirmidzi).

21. Doa mustajab di bulan Ramadhan

Diriwatkan dari Abu Umamah Ra, bahwa Rasulullah Saw. bersabda:”…Dan untuk setiap muslim di setiap hari dan petang (dalam bulan Ramadhan) doa yang mustajab (HR. Bazar).

Rasulullah juga bersabda:”Tiga yang tidak tertolak doanya, orang yang berpuasa hingga berbuka, imam adil, dan doa orang yang terdhalimi”. (HR. Tirmidzi)

22. Pahala umrah Ramadhan sama dengan haji

Rasulullah Saw. bersabda kepada seorang wanita Anshar:”Jika datang Ramadhan maka lakukanlah umrah, karena susungguhnya umrah dalam bulan itu setaraf dengan haji.” (HR. An Nasa’i).

23. Pahala i’tikaf di bulan Ramadhan sama dengan pahala 2 haji dan umrah

Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Husain Ra. menyatakan, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:”Barang siapa menjalankan i’tikaf selama sepuluh hari di bulan Ramadhan maka amalan itu seperti dua haji dan umrah (HR. Baihaqi)

24. Dalam Ramadhan terdapat malam yang istimewa (Lailatul Qadar)

Allah berfirman:”Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan”. (Al Qadr: 3).

Tentang ayat ini, Wahbah Zuhaili menjelaskan bahwa menghidupkan Ramadhan dan melakukan amalan di dalamnya lebih baik daripada menjalankan amalan dalam seribu bulan tanpa Ramadhan.

25. Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadhan

Allah Ta’ala berfirman: “Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan atas petunjuk itu, serta pemisah antara haq dan batil”. (Al Baqarah: 185)

Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah Ta’ala menyanjung bulan Ramadhan atas bulan-bulan yang lain, yaitu dengan memilihnya sebagai bulan dimana Al-Quran diturunkan di dalamnya.

26. Kitab-kitab suci diturunkan pada bulan Ramadhan

Rasulullah Saw. bersabda:”Shuhuf Ibrahim turun pada awal malam pertama bulan Ramadhan, dan Taurat turun pada hari ke enam bulan Ramadhan dan Injil pada hari ke tiga belas dari Ramadhan…” (HR. Ahmad).

27. Rasulullah mendapat wahyu pertama di bulan Ramadhan

Ketika Rasululah Saw. mendekati umur 40 tahun beliau selalu berpikir dan merenung serta berkeinginan kuat untuk mengasingkan diri (uzlah), akhirnya dengan mempersiapkan bekal makanan dan minuman beliau menuju gua Hira yang terdapat pada gunung Rahmah sebagai tempat beruzlah, yang berjarak dua mil dari kota Mekah. Uzlah ini dilakukan tiga tahun sebelum masa kerasulan. Tatkala datang Ramadhan pada tahun ketiga dari masa uzlah, turun kepada beliau Malaikat Jibril mewahyukan surat Al Alaq yang merupakan surat pertama yang diturunkan kepada Rasulullah Saw.

28. Perang Badar terjadi pada bulan Ramadhan

Perang Badar adalah pemisah antara yang haq dan yang batil, dan kaum muslimin sebagai simbol tauhid dan kemulyaan, meraih kemenangan atas kaum musyrikin sebagai simbol kekifiran dan kebodohan.

Peperangan terjadi pada hari Jum’at, 27 Ramadhan, tahun kedua setelah hijrah. Allah Ta’ala berfirman: “Dan benar-benar Allah telah menolong kalian di Badar sedangkan kalian dalam keadaan terhina, maka takutlah kalian kepada Allah, semoga kalian bersyukur”. (Ali Imran: 123).

Ibnu Abbas mengatakan:”Saat itu hari Jum’at, 27 Ramadhan, dan saat itu juga terbunuh Fir’aun umat, Abu Jahal, musuh terbesar umat Islam.

29. Mekah dikuasai pada bulan Ramadhan

Fathul Mekah adalah peristiwa besar, Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata”. (Al Fath:1).

Sebagian mufasirin berpendapat bahwa yang dimaksud kemenangan di sini adalah peristiwa Fathul Mekah, walau ada sebagian ulama’ yang menafsirkannya sebagai perjanjian Hudaibiya dan penaklukan negeri Rum.

Peristiwa itu terjadi pada hari, tanggal 20 atau 21 Ramadhan, tahun ke delapan hijriyah. Saat itulah semua berhala yang berada di sekitar Ka’bah dihancurkan.

30. Islam menyebar di Yaman pada bulan Ramadhan

Tahun ke sepuluh hijriyah pada bulan Ramadhan Rasulullah Saw. menunjuk Ali bin Abi Thalib guna menjadi pemimpin sejumlah pasukan untuk pergi ke penduduk Yaman dengan membawa surat yang berisi ajakan untuk memeluk Islam.
31. Sebagian peristiwa dalam perang Tabuk terjadi pada bulan Ramadhan

Ibnu Hisyam dalam Sirahnya menyebutkan bahwa persiapan perang Tabuk dilakukan sejak bulan Rajab, tahun ke 9 hijriyah untuk mengadapi Rum. Saat itu adalah masa-masa sulit bagi kaum Muslimin di Madinah, karena mereka sedang dilanda masa paceklik, serta cuaca panas yang amat menyengat, sehingga ada beberapa orang yang merasa berat hati untuk ikut serta dalam peperangan, seperti Ka’ab bn Malik.

Walau banyak hambatan, pada akhirnya kaum Muslimin pun berangkat ke Tabuk dengan jumlah yang cukup besar, yaitu sekitar 30.000 tentara.

Namun setelah pasukan kaum Muslimin sampai di Syam yang saat itu berada dalam kekuasaan Rum, pasukan musuh berlindung di dalam benteng-benteng mereka dan enggan keluar. Sehingga Syam bisa dikuasai dengan mudah oleh pasukan Islam dan kewajiban membayar jizyah diberlakukan kepada penduduk Syam yang saat itu beragama Nasrani.

32. Penghancuran berhala Uzza di Bulan Ramadhan

Ibnu Katsir menyebutkan dalam Al Bidayah wa An Nihayah bahwa pada 5 hari terakhir di bulan Ramadhan tahun ke lima hijriyah Rasulullah Saw. mengutus sejumlah pasukan yang dipimpin oleh Khalid bin Walid guna menghancurkan rumah peribadatan yang digunakan untuk menyembah Uzza. Dan Rasulullah bersabda: “Uzza itu tidak akan diibadahi selamanya!”

33. Penghancuran Latta di Bulan Ramadhan

Ibnu Katsir menyebutkan dalam Al Bidayah wa An Nihayah, bahwa pada tahun ke sembilan hijriyah di bulan Ramadhan datanglah utusan kabilah Tsaqif dari Thaif kepada Rasulullah Saw. untuk menyatakan keislaman.

Karena kabilah Tsaqif sudah memeluk Islam maka Rasulullah dan para sahabat berinisiatif untuk menghancurkan berhala Latta yang biasa mereka sembah, akan tetapi mereka minta izin untuk menghancurkan berhala mereka sendiri, akhirnya Rasulullah Saw. pun mengizinkan. Tak lama kemudian, kabilah Tsaqif menghancurkan berhala mereka sendiri.

34. Andalus ditaklukkan pada bulan Ramadhan

Pada 27 Ramadhan tahun 92 H, pasukan Islam yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad berhasil memasuki Andalus dari arah pesisir, ini adalah hal yang diluar dugaan, sehingga Roderick, penguasa Visigoth Spanyol segera mempersiapkan pasukannya yang berjumlah 25.000.

Setelah menguasai Jabal Thariq dan membakar kapal-kapal yang telah digunakannya, Thariq bin Ziyad berkhutbah di depan pasukannya:”Lautan dibelakang kalian! Musuh di depan kalian!…”. Lalu pecahlah pertempuran antara 12.000 pasukan Muslimin melawan 100.000 tentara Roderick. Yang berakhir dengan tercerai-berainya pasukan Visigoth dan tewasnya Roderick.

35. Pasukan Islam di Andalus mengalahkan Faranjah di bulan Ramadhan

Di pagi hari Jum’at 20 Ramadhan 479 H terjadi peristiwa Zalaqah (yaitu dataran dekat wilayah Portugis). Di mana pasukan Islam yang melakukan penjagaan di wilayah Andalus yang dipimpinan Yusuf bin Tasyifin berhasil mengalahkan pasukan Faranjah (Franks) yang berjumlah 80.000 tentara yang dipimpin oleh Alfons VI yang juga tewas dalam pertempuran itu.

36. Pasukan Mongol dihancurkan di Palestina pada bulan Ramadhan

Hari Jum’at 15 Ramadhan 658 H pasukan Muslim yang dipimpin Saifuddin Qutuz, penguasa dinasti Mamalik di Mesir, berhasil menghancurkan 20.000 tentara Mongol yang dipimpin oleh Qitbuqa.

Para sejarawan menganggap bahwa peristiwa ini amat penting dalam sejarah penaklukan bangsa Mongol di Asia Tengah, dimana pasukan Mongol mengalami kekalahan telak atas kaum Muslimin dan tidak mampu membalas kekalahan itu, sebagaimana yang biasa mereka alami, hingga panglima perangnya Qitbuqa berhasil dieksekusi.

Peperangan ini terjadi di ‘Ain Jalut, yaitu sebuah desa yang terletak antara Bisan dan Nablus. Sehingga peperangan ini dikenal dengan peristiwa ‘Ain Jalut.

37. Pengepungan 60 ribu pasukan Rusia digagalkan oleh 15 ribu pasukan Utsmani

23 Ramadhan 1270 H Pada hari ini kekuatan militer Rusia dibawah pimpinan Marsyal Bernes menghentikan kepungannya terhadap kota Selestriya yang terletak di wilayah Qorum, pengepungan yang terjadi selama 35 hari ini tidak membawa dampak yang berarti bagi kekuatan Khalifah Utsmaniyah,walaupun kekuatan militer Rusia mencapai 60 ribuan tentara berhadapan 15 ribu tentara Utsmaniyah yang kebanyakan berasal dari Mesir. Pelajaran yang dapat dipetik adalah kekuatan yang sedikit mampu mengalahkan kekuatan yang besar.

38. Anthokiah jatuh ke tangan kaum Muslimin di bulan Ramadhan

Pemerintahan Anthokiah didirikan oleh Pangeran Wormandi Buwaihimund pada tahun 491 H. Kota ini merupakan kota termegah dengan dikelilingi benteng yang sangat kuat dan dijaga oleh ribuan pasukan secara bergiliran siang dan malam. Walaupun kondisinya demikian kaum Muslimin berhasil menaklukan daerah ini dengan izin Allah Ta’ala dibawah panglima perang Dhohir Bibris. Terhitung empat puluh ribuan mati dan tertawan dari pihak musuh. Kemenangan ini merupakan kemenangan terbesar setelah kemenangan Hitthin. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 14 Ramadhan 666 H

39. Mesir menghancurkan kekuatan Isreal di Suez pada bulan Ramadhan

Pada tanggal 10 Ramadhan yang bertepatan dengan 6 Oktober 1973 tentara Mesir mampu menembus terusan Suez dan menghancurkan benteng Berlif serta menghancurkan kekuatan tentara Israel. Begitupula tentara Suriah mampu membebaskan beberapa wilayahnya dari tangan Israel. Rakyat Mesir mengenang peperangan ini dengan peristiwa Abour.

Setelah peristiwa ini Israel mulai menyadari kekuatan Mesir dan dataran Sinai kembali ke pangkuan Mesir.

40. Proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan dalam bulan Ramadhan

17 Agustus 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dari penjajahan yang telah mendera bangsa yang mayoritas Muslim ini, peristiwa itu terjadi pada Jumat terakhir di bulan Ramadhan.

Kemerdekaan ini amatlah perlu untuk kita syukuri, yaitu dengan melaksanakan perintah Allah Ta’ala. Bukan malah mengesampingkan syari’at yang telah ditetapkan-Nya. [Hanin Mazaya/hidayatullah]

Sumber: Hidayatullah

Jumat, 20 Mei 2011

Inilah Akibatnya jika Iblis Membentangkan Sajadah



Siang menjelang dzuhur. Salah satu Iblis ada di Masjid. Kebetulan hari itu Jum'at, saat berkumpulnya orang. Iblis sudah ada dalam Masjid. Ia tampak begitu khusyuk. Orang mulai berdatangan. Iblis menjelma menjadi ratusan bentuk & masuk dari segala penjuru, lewat jendela, pintu, ventilasi, atau masuk lewat lubang pembuangan air.

Pada setiap orang, Iblis juga masuk lewat telinga, ke dalam syaraf mata, ke dalam urat nadi, lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis juga menempel di setiap sajadah. “ Hai, Blis! “ , panggil Kiai, ketika baru masuk ke Masjid itu. Iblis merasa terusik : “ Kau kerjakan saja tugasmu, Kiai. Tidak perlu kau larang-larang saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam Masjid ini! “ , jawab Iblis ketus.

“ Ini rumah Tuhan, Blis! Tempat yang suci, Kalau kau mau ganggu, kau bisa diluar nanti! “ , Kiai mencoba mengusir.
“ Kiai, hari ini, adalah hari uji coba sistem baru “ . Kiai tercenung.
“ Saya sedang menerapkan cara baru, untuk menjerat kaummu “ .
“ Dengan apa? “
“ Dengan sajadah! “
“ Apa yang bisa kau lakukan dengan sajadah, Blis? “
“ Pertama, saya akan masuk ke setiap pemilik saham industri sajadah. Mereka akan saya jebak dengan mimpi untung besar. Sehingga, mereka akan tega memeras buruh untuk bekerja dengan upah di bawah UMR, demi keuntungan besar! “
“ Ah, itu kan memang cara lama yang sering kau pakai. Tidak ada yang baru,Blis? “
“ Bukan itu saja Kiai... “
“ Lalu? “
“ Saya juga akan masuk pada setiap desainer sajadah. Saya akan menumbuhkan gagasan, agar para desainer itu membuat sajadah yang lebar-lebar “
“ Untuk apa? “
“ Supaya, saya lebih berpeluang untuk menanamkan rasa egois di setiap kaum yang Kau pimpin, Kiai! Selain itu, Saya akan lebih leluasa, masuk dalam barisan sholat. Dengan sajadah yang lebar maka barisan shaf akan renggang. Dan saya ada dalam kerenganggan itu. Di situ Saya bisa ikut membentangkan sajadah “ .

Dialog Iblis dan Kiai sesaat terputus. Dua orang datang, dan keduanya membentangkan sajadah. Keduanya berdampingan. Salah satunya, memiliki sajadah yang lebar. Sementara, satu lagi, sajadahnya lebih kecil.

Orang yang punya sajadah lebar seenaknya saja membentangkan sajadahnya, tanpa melihat kanan-kirinya. Sementara, orang yang punya sajadah lebih kecil, tidak enak hati jika harus mendesak jamaah lain yang sudah lebih dulu datang. Tanpa berpikir panjang, pemilik sajadah kecil membentangkan saja sajadahnya, sehingga sebagian sajadah yang lebar tertutupi sepertiganya.

Keduanya masih melakukan sholat sunnah.

“ Nah, lihat itu Kiai! “ , Iblis memulai dialog lagi.
“ Yang mana? “
“ Ada dua orang yang sedang sholat sunnah itu. Mereka punya sajadah yang berbeda ukuran. Lihat sekarang, aku akan masuk diantara mereka “ .

Iblis lenyap. Ia sudah masuk ke dalam barisan shaf.

Kiai hanya memperhatikan kedua orang yang sedang melakukan sholat sunah. Kiai akan melihat kebenaran rencana yang dikatakan Iblis sebelumnya. Pemilik sajadah lebar, rukuk. Kemudian sujud. Tetapi, sembari bangun dari sujud, ia membuka sajadahya yang tertumpuk, lalu meletakkan sajadahnya di atas sajadah yang kecil. Hingga sajadah yang kecil kembali berada di bawahnya. Ia kemudian berdiri. Sementara, pemilik sajadah yang lebih kecil, melakukan hal serupa. Ia juga membuka sajadahnya, karena sajadahnya ditumpuk oleh sajadah yang lebar. Itu berjalan sampai akhir sholat.

Bahkan, pada saat sholat wajib juga, kejadian-kejadian itu beberapa kali terihat di beberapa masjid. Orang lebih memilih menjadi di atas, ketimbang menerima di bawah. Di atas sajadah, orang sudah berebut kekuasaan atas lainnya. Siapa yang memiliki sajadah lebar, maka, ia akan meletakkan sajadahnya diatas sajadah yang kecil. Sajadah sudah dijadikan Iblis sebagai pembedaan kelas.

Pemilik sajadah lebar, diindentikan sebagai para pemilik kekayaan, yang setiap saat harus lebih di atas dari pada yang lain. Dan pemilik sajadah kecil, adalah kelas bawah yang setiap saat akan selalu menjadi sub-ordinat dari orang yang berkuasa.

Di atas sajadah, Iblis telah mengajari orang supaya selalu menguasai orang lain. “ Astaghfirullahal adziiiim “ , ujar sang Kiai pelan.

diunggah dari email- jajang.ahmad Fw: [ An-Nuur ]

Selasa, 17 Mei 2011

Putuskan Benang Itu!


Dear Sahabat,

Keberhasilan ditentukan oleh ukuran
keyakinan kita untuk meraih kemenangan!
Ada pepatah mengatakan...
Apa yang sedang kita pikirkan, itulah
yang sedang terjadi, atau akan terjadi.
Oleh sebab itu... latihlah diri, hati, dan
pikiran untuk selalu merespon
hanya pada hal-hal yang positif!
Latihlah ia terus menerus...
bukan hanya sesaat, tapi berkesinambungan...
sepanjang waktu!
Salam hangat dari temanmu,


Putuskan Benang Itu!

Sahabat,
"Seutas benang itu sesungguhnya hanya
ada dalam pikiran Anda!"

Ada kisah nyata tentang seekor gajah.
Sejak kecil ia sudah dirantai kakinya
dengan seutas rantai sepanjang 4 meter.

Apa yang terjadi ketika rantai itu
diganti dengan seutas benang?

Gajah itu tetap saja berkeliling & tidak
berani melangkah keluar dari area
lingkaran 4 meter tersebut!

Dari kisah ini, pelajaran apa yang
bisa kita ambil?
Maaf, saya tidak bermaksud menyamakan
diri kita dengan seekor gajah. :-)

Namun bisa jadi, kita pun memiliki
'keterbelengguan' dengan seutas tali
yang mengikat diri kita!

Kita tidak berani keluar dari zona yang
dianggap nyaman. Meski sesungguhnya,
kita bisa melakukan banyak hal hebat
dari perkiraan kita!

Mari kita jujur pada diri sendiri,
berapa banyak kesempatan yg sebenarnya
hadir, melintas di depan Sahabat, namun
Sahabat tidak mempedulikannya?

Sahabat mungkin menganggap peluang itu
'terlalu tinggi' untuk Sahabat, dan
merasa tidak pantas berada disana.

Atau mungkin Sahabat malah merasa tidak
mampu untuk melakukan hal itu padahal
sama sekali belum pernah mencobanya?

Kita semua tahu, segala hal yang
menurut kita 'begitu hebat', seringkali
tidak selalu seperti yang kita
bayangkan.

Atau hal yang kita anggap sulit,
kadang sebenarnya sangat gampang!

Ada dua kunci dalam hal ini :
1. Sahabat akan bisa jika Sahabat berpikir bisa
2. Sahabat akan gagal jika Sahabat berpikir gagal

So, jangan menyalahkan siapapun jika
kesuksesan belum menghampiri diri kita.
Sebab, faktor utamanya terletak pada
diri kita sendiri.

Oleh sebab itu, perhatikan dengan
seksama, dan tanya pada diri sendiri,
adakah seutas benang yang telah
membelenggu diri kita selama ini?

Jika ya, maka segeralah untuk putuskan
benang itu!

Cobalah bergerak maju dari lingkaran
yang selama ini kita buat dan telah
membelenggu diri kita sendiri!

Peluang itu sebenarnya selalu hadir
kapan saja. Namun, karena kita selalu
saja menutup mata, telinga, dan pikiran
kita, maka peluang itu akan terlewat
begitu saja!

Jika Sahabat masih saja ragu untuk
melangkah, cobalah untuk melatihnya
sedikit demi sedikit. Dan jika Sahabat
sudah yakin, maka segeralah berlari cepat,
keluar dari keterbelengguan Sahabat!

Jika sudah seperti ini, maka siapa lagi
yang diuntungkan, jika bukan Sahabat
sendiri? :-)

(diunggah dari email miftah ahmad)

Sabtu, 19 Maret 2011

Maher Zain - Thank You Allah with Lyrics


Penyegaran

Koleksiku